Pada kesempatan kali ini, saya mempunyai tugas untuk membuat objek dengan menggunakan blender. Disini saya membuat suatu animasi teks dengan menggunakan texture kayu dan menggunakan teks yang bertuliskan "galangkum". Silahkan anda dapat melihat hasilnya dalam video dibawah ini. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.
Membuat Objek Teks "GALANGKUM" | Tugas Softskill Desain Pemodelan Grafik
Diposting oleh
Muhammad Galang Abdullah
Perbandingan 3 buah aplikasi pengolah objek 3D
Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit review tentang tiga buah aplikasi pembuat objek 3d yaitu blender, 3ds Max dan Sketchup. Pertama-tama saya akan me review dengan objek kursi dan meja untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan antar ketiga aplikasi tersebut.
Video membuat meja dengan blender
Video membuat sofa dan meja dengan 3ds max
Video membuat meja dan kursi dengan sketchup
Setelah menonton video diatas, maka saya akan mereview kelebihan dan kekurangan dari ketiga software tersebut :
Blender
Kelebihan :
1. Kemampuan 3D animasi yang bagus.
2. Menggunakan open GL sehingga membuat animasi lebih bagus.
3. Mempunyai pengaturan texture dan material yang baik.
4. Proses rendering cenderung ringan.
Kekurangan :
1. Banyak aktivitas yang digunakan dengan menggunakan hot keys.
2. Proses pengaturan camera yang cukup sulit bagi pemula.
3D Max
Kelebihan :
1. Mampu membuat objek virtual secara 3 dimensi. dan bentuk dapat diubah sesuai keinginan.
2. Mampu memberikan kesan material mendekati aslinya seperti material kayu, batuan, dan tanah.
3. Mampu memberikan efek-efek khusus pada hasil akhir produk seperti efek cahaya dan bayangan, efek atmosfir seperti api, kabut dan lighting.
4. Dapat menjalankan proses animasi, gambar dapat digerakan dan dirubah bentuknya serta diatur proses animasinya.
Kekurangan :
1. kemampuan untuk membuat karya visual dengan pencahayaan kompleks adalah proses yang lebih lama dan lebih membosankan.
2. Membuat lanskap juga dapat sedikit karena sulit untuk kamera. Kamera memiliki kecenderungan untuk memperbesar dan keluar dengan cara kereta jika benda-benda besar diimpor atas benda kecil dalam program ini.
Sketchup
Kelebihan :
1. Dalam segi kapasitas sortware ini cenderung lebih ringan di bandingkan dengan yang lain.
2. Dalam segi interface google sketchup lebih familiar, mudah di ingat dan Simple, jadi jika anda yang baru mengenal dan ingin mencobanya pasti anda tak akan kesusahan dalam mengoprasikannya.
Kekurangan :
1. Permasalahan dalam mengoperaasikannya, agak sedikit sulit bagi orang yang pertama kali mencobanya.
Cukup sekian bahasan tentang 3 software pembuat objek 3d, mohon maaf apabila ada review yang salah dari saya, semoga kita dapat bertukar ilmu disini ^-^
Diposting oleh
Muhammad Galang Abdullah
Menganalisa Kartun Adit dan Sopo Jarwo
Siapa
yang tidak mengenal serial kartun adit dan sopo jarwo ini? Rasanya
kartun adit dan sopo jarwo ini sudah cukup terkenal dikalangan
anak-anak. Kartun adit dan sopo jarwo ini juga ternyata dibuat oleh
seniman kreatif dari Indonesia looh.
Pada pertemuan kali ini saya akan membahas tentang animasi dari serial kartun adit dan sopo jarwo.
Analisa Objek.
Dari ketiga screenshoot tersebut kita akan membahas gambar 1 terlebih dahulu.
Pada gambar 1 terlihat ada adit, adel, sopo dan mas jarwo sedang berkumpul, tetapi dalam gambar tersebut penulis mendapati tangan sopo yang bersandar pada mas jarwo masih agak sedikit kaku, sehingga menimbulkan efek yang kurang luwes pada gambar tersebut.
Pada gambar 2 terlihat ada bangunan besar dibelakang objek, sehingga penempatan objek bayangan gedung tersebut juga perlu diperhatikan agar enak dilihat oleh penonton.
Pada gambar 3 terlihat mas jarwo sedang mengangkat kertas nasi yang berisi makanan, tetapi ujung-ujung kertas nasi tersebut tidak memanjang ke bawah, yang seharusnya jika kita perhatikan ujung kertas nasi tersebut menghadap ke tanah.
Pada pertemuan kali ini saya akan membahas tentang animasi dari serial kartun adit dan sopo jarwo.
Analisa Objek.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Dari ketiga screenshoot tersebut kita akan membahas gambar 1 terlebih dahulu.
Pada gambar 1 terlihat ada adit, adel, sopo dan mas jarwo sedang berkumpul, tetapi dalam gambar tersebut penulis mendapati tangan sopo yang bersandar pada mas jarwo masih agak sedikit kaku, sehingga menimbulkan efek yang kurang luwes pada gambar tersebut.
Pada gambar 2 terlihat ada bangunan besar dibelakang objek, sehingga penempatan objek bayangan gedung tersebut juga perlu diperhatikan agar enak dilihat oleh penonton.
Pada gambar 3 terlihat mas jarwo sedang mengangkat kertas nasi yang berisi makanan, tetapi ujung-ujung kertas nasi tersebut tidak memanjang ke bawah, yang seharusnya jika kita perhatikan ujung kertas nasi tersebut menghadap ke tanah.
Diposting oleh
Muhammad Galang Abdullah
Analisis dan Perbandingan Dua Website Universitas
Analisis dan perbandingan kedua website perguruan tinngi tersebut menggunakan SEO woorank.com, dari data yang didapat maka saya akan membahas hasilnya pada ulasan berikut :
1. Universitas Sam Ratulangi
Universitas Sam Ratulangi menggunakan teknologi :
1. Apache sebagai Webserver
2. CentOS sebagai Operating System
Berikut ini saya tampilkan hasil lengkap berupa gambar :
2. Universitas Bengkulu
Universitas Bengkulu menggunakan teknologi :
1. Apache sebagai Webserver
2. Debian sebagai Operating System
3. jQuery sebagai Java Script Framework
4. jQueryUI sebagai Java Script Framework
5. PHP sebagai Programming Language
6. SWFObject sebagai Miscellaneous
Berikut ini saya tampilkan hasil lengkap berupa gambar :
Dapat disimpulkan bahwa setiap teknologi yang digunakan dalam sebuah website sangat bermacam-macam, ada yang sederhana dan ada yang kompleks, jika menggunakan yang sederhana maka hasilnya pun akan terlihat sederhana, tetapi jika ingin bagus, kita harus menggunakan teknologi yang kompleks walaupun terlihat sedikit rumit dalam pemasangannya. Tidak hanya dilihat dari penampilannya tetapi dari sisi pengamanan web juga sangat penting, agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang.
Diposting oleh
Muhammad Galang Abdullah
Google Web Analytics [M. Galang Abdullah]
Google Analytics
Google Analytics adalah layanan gratis dari Google
yang menampilkan statistik pengunjung sebuah situs web. Google Analytics dapat
menelusuri pengunjung berdasarkan informasi halaman pengacu, termasuk mesin
pencari, iklan, jaringan pay-per-click, email marketing, dan juga tautan yang
terkandung dalam dokumen PDF. Jika diintegrasikan dengan AdWords, Google
Analytics juga bermanfaat untuk menganalisis efektfitas iklan AdWords yang
dipasang di Google. Dengan Google Analytics, pengguna dapat mengetahui iklan
dan kata kunci apa yang paling banyak merujuk ke situs web pengguna. Aplikasi
Google Analytics dapat di akses melalui alamat http://google.com/analytics/.
Google Analytics juga digunakan untuk mengetahui kepadatan trafik dari
website/blog. Dengan menggunakan Google Analytics seseorang dapat membuat
report tentang trafik website/blog dalam jangka waktu harian, mingguan, atau
bulanan. Untuk mendaftar pada Google Analytics, seseorang hanya perlu memiliki
akun Google.
Secara umum fungsi Google Analytics adalah :
1. Mengetahui jumlah pengunjung berdasarkan rentang
waktu tertentu, perhari, perminggu, perbulan atau jumlah total. Jumlah
pengunjung juga bisa dikategorikan pada pengunjung baru (new visitor) dan
pengunjung berulang (returning visitor)
2. Halaman atau artikel yang paling sering dikunjungi
berikut jumlah total kunjungan pada masing-masing halaman
3. Mengetahui berapa lama rata-rata waktu yang
dihabiskan pengunjung di blog
4. Mengetahui sumber kedatangan pengunjung. Pilihannya
adalah Mesin pencari (search engine), Pengunjung langsung (direct
traffic), dari website lain (referring website) dan lainnya (other)
5. Mengetahui asal negara pengunjung
Fungsi Khusus Google Analytics
Google Analytics juga memberikan laporan yang lebih
detail tentang pengunjung. Berikut ini hal-hal detil yang aku ketahui bisa
didapat dari Google Analytics :
1. Pengunjung (Visitors)
Pada bagian ini, anda dapat melihat laporan mengenai :
1. Total Kunjungan
2. Total kunjungan baru (pengunjung yang baru
pertama kali datang ke blog anda)
3. Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh
pengunjung di blog
4. Kesetiaan pengunjung. Ini dilihat dari data jumlah
kunjungan seseorang ke blog anda. Jika berulang maka pengunjung ini
dikategorikan sebagai pengunjung setia
5. Persentasi pengunjung baru dengan total
kunjungan
6. Asal negara pengunjung dan bahasa yang
digunakan pengunjung
7. Jenis browser dan sistem operasi yang
digunakan pengunjung
8. Resolusi monitor pengunjung
9. Jenis gadget yang digunakan pengunjung (Komputer,
Handphone) dan sistem operasi handphone yang digunakan pengunjung
10. Kecepatan koneksi pengunjung
11. ISP pengunjung berikut nama ISP tersebut
2. Sumber Trafik (Traffic Sources)
Google Analytics juga memberikan laporan detil tentang
dari mana pengunjung menemukan blog kita. Hal-hal yang bisa dilihat adalah :
Asal kunjungan. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya,
asal kunjungan dikategorikan berdasarkan kunjungan dari search engine, website
refferal dan kunjungan langsung. Kita bisa mengambil kesimpulan hal-hal manakah
yang mendatangkan pengunjung terbanyak ke blog kita. Apakah dari optimasi SEO
(Search Engine), kegiatan blogwalking dan tebar backlink (Referring Sites) atau
dari kunjungan langsung (promosi dari selain blogwalking dan tebar backlink)
Persentase asal kunjungan. Bloghery.info contohnya,
mendapatkan lebih dari 78% pengunjungnya dari google.com dan google.co.id, 13%
kunjungan langsung, facebook.com 1.34% selain dari kaskus.us dan twitter dengan
porsi yang lebih kecil. Data ini diambil dari rentang waktu 9 Sept 2010 hingga
saat artikel ini ditulis
Keyword yang menjadi sumber trafik. Dari sini bisa
dinilai bagaiman efektivitas susunan keyword yang menjadi magnet bagi
pengunjung blog. Aku mendapati blog ini menikmati kucuran trafik yang cukup
deras dari keyword perihal mengganti logo blogger pada address bar (favicon)
3. Konten (Content)
Pada bagian konten, aku bisa melihat laporan yang
rinci mengenai :
Artikel/Posting mana yang paling banyak dikunjungi
Artikel paling akhir yang dibaca oleh pengunjung
sebelum meninggalkan blog. Dari poin 1 dan 2 ini bisa diambil kesimpulan apakah
pengunjung cukup tertarik dengan artikel-artikel lain di blog kita. Jika poin 1
dan 2 mengacu pada judul artikel yang sama, secara kasar bisa disimpulkan bahwa
konten di blog kurang menarik perhatian pengunjung
Demikianlah, secara garis besar dengan memahami hasil
laporan dari Google Analytics kiranya kita bisa mengevaluasi perbandingan
antara tujuan pembuatan blog dengan hasil yang ditunjukkan. Jangan sampai
tujuan pembuatan blog tidak sama dengan hasil yang kelihatan.
Sumber : wikipedia.org dan penambahan oleh penulis.
Diposting oleh
Muhammad Galang Abdullah
Jendela Pop-up [M. Galang Abdullah]
Jendela pop-up, atau secara singkat pop-up, adalah jendela yang muncul secara otomatis tanpa permisi, tanpa Anda merasa telah membukanya. Ukuran jendela bervariasi namun biasanya tidak menutup keseluruhan layar. Sebagian pop-up membuka di atas jendela aktif browser, sementara yang lain muncul di bawah browser (pop-under).
Sumber : https://support.mozilla.org/id/kb/Pemblokir%20Pop-up#w_apa-itu-pop-up
Diposting oleh
Muhammad Galang Abdullah
First Time Touch Internet [M. Galang Abdullah]
Pertama
kali saya mengenal apa itu internet ketika kelas VII SMP tahun 2006, diajarkan
oleh guru TIK disekolah. Setelah membaca beberapa buku tentang koneksi
internet, ternyata untuk terhubung dengan internet bisa menggunakan kabel
telepon (dial-up). Dahulu dengan nama ISP telkomnet instan dengan nomer dial-up
080989999, pada masa itu koneksi dial-up sudah di rasa cukup cepat untuk
browsing. Pertama kali situs yang saya buka adalah e-dukasi.net yang sekarang berubah
menjadi edukasi.kemdikbud.go.id. Seiring berjalannya waktu saya pun mencoba
koneksi internet di warnet punya teman, disana banyak belajar, mulai dari mengcrimping
kabel LAN, hingga mengurutkan warna dan memasukannya kedalam RJ45.
Setelah
jaringan di warnet sudah selesai, kemudian saya dan teman saya diberikan
kesempatan untuk menggunakan internet secara gratis karena telah membantu
mensetting warnetnya tersebut. Sekitar tahun 2007, saya memutuskan untuk
membeli modem dari suatu operator CDMA yang terkenal pada tahun itu. Pada saat
pertama beli memang harganya cukup mahal dan jarang sekali yang punya, alhasil
speed yang dihasilkan masih lumayan kencang untuk berinternet ria. Seiring
pesatnya teknologi, kini kecepatan modem USB sudah dapat mencapai kecepatan 100
Mbps dengan menggunakan sinyal 5G untuk Negara maju.
Diposting oleh
Muhammad Galang Abdullah
Tugas Softskill [M. Galang Abdullah | 2IA04 | 54412357]
Case Study: Star Wars Episode II:
Attack of the Clones
Michael AllenDari sangat awal persiapannya untuk film kelima dalam
"Star Wars saga", George Lucas bertekad untuk membuat seluruh
produksi dengan menggunakan teknologi digital. Peralatan produksi berbasis
komputer, apakah perangkat lunak animasi atau non-linear sistem editing, telah
dipekerjakan pada episode sebelumnya dalam seri, tetapi Attack of clones, niat
Lucas adalah untuk menangkap semua elemen dari film, termasuk urutan aksi
langsung, digital.
Keputusan untuk mengajukan film digital, daripada menggunakan
konvensional film seluloid, adalah satu kontroversial, dan Lucas menerima
banyak kritik yang merugikan. Sebagai contoh, Victor Kemper (2005), Presiden
American Society of Cinematography, diwawancarai untuk sebuah film dokumenter
web, berkomentar bahwa 'Kualitas suatu gambar yang diambil pada kamera digital
tidak berdiri melawan gambar yang sama yang akan ditangkap pada selembar gerak
gambar film '. Niat perusahaan Lucas adalah untuk membuktikan pencela tersebut
salah.
Pada tahun 1996 Sony dan Panavision mulai mengembangkan kamera
mutakhir dan lensa mampu menangkap gambar berdefinisi tinggi digital progresif
pemindaian yang akan dibedakan dari seluloid 35mm tradisional. Sensitivitas
kamera dan presisi dari lensa, yang komputer dirancang, bekerja sama untuk menghasilkan
ketajaman yang diperlukan dan kejelasan gambar yang diambil. Fred Meyers,
seorang insinyur Industrial Light and Magic, berkomentar didalam webnya yang didokumentasikan :
chip aktual yang ada di kamera lebih kecil dari gambar film 35mm. Itu
berarti bahwa kinerja lensa benar-benar harus lebih baik daripada Lensa 35mm
karena Anda menggunakan area yang lebih kecil untuk gambar yang beresolusi
tinggi.
(Meyers 2005)
Diharapkan bahwa kamera akan siap untuk syuting Star Wars Episode I: The
Phantom Menace, yang dirilis pada pertengahan 1999 namun, dalam acara tersebut,
Sony adalah tidak dapat menyempurnakan pada waktu itu. Kamera yang akhirnya
tiba untuk Lucas untuk digunakan pada pembuatan film Episode II dapat mengambil
gambar 24 frame per detik, sama seperti film tradisional.
Tapi sebelum kamera siap di produksi sendiri, jangka waktu yang luas Lucas
telah disebut 'previsualization' berlangsung. Previsualization, berdasarkan
Lucas skrip dan gambar storyboard kasar, terdiri dari dua operasi utama :
videomatics dan animatics. Dengan videomatics, anggota kru bertindak keluar
adegan dari film di depan 'layar hijau' dan kemudian ditambahkan kendaraan
kasar rinci, latar belakang dan set menggunakan komputer grafis. Ini kemudian
dikirim ke Lucas untuk persetujuan dan
umpan balik. Animasi yang kemudian dihasilkan adalah versi halus dari videomatics,
dengan angka digital menggantikan anggota dan latar belakang CGI yang lebih rinci.
Kedua operasi diaktifkan Lucas dan krunya, sebelum film yang
sebenarnya telah mengambil tempat, untuk melihat bagaimana menyelesaikan film
bersama-sama. Ini memiliki ekonomi dunia
nyata
pragmatisme untuk itu, Rick McCallum (2005), salah satu produser film dijelaskan
dalam dokumenter tentang pembuatan film: 'Biaya pembuatan film, dan biaya pemasaran
film, begitu kuat bahwa kita harus mencari cara yang membuat kita banyak biaya
lebih efisien, yang memungkinkan kita untuk mengekspresikan diri di dunia ini
besar '.
Hal ini juga memungkinkan mereka yang kemudian terlibat dalam proses
pembuatan film itu sendiri, cast dan kru, untuk bisa memvisualisasikan adegan
mereka menciptakan yang seolah-olah terlihat seperti film selesai, sebuah
bantuan penting ketika mereka bertindak dan mengoperasikan kamera
peralatan dalam film hampir kosong ditetapkan sebagian besar
didominasi oleh layar hijau. tanpa
bantuan visual ini, aktor merasa sangat sulit untuk bereaksi
meyakinkan ke karakter, tindakan dan peristiwa yang akan ditambahkan ke rekaman
seminggu atau 1 bulan kemudian. Dengan teknik digital yang semakin bekerja di
industri film, seperti strategi pasti akan menjadi norma dalam membantu aktor
dan kru melakukan tugas mereka di dunia maya kontemporer pembuatan film.
Lucas berkomentar bahwa kemungkinan yang ditawarkan oleh peralatan
digital dan teknik telah secara radikal mengubah cara masa produksi film adalah
dipahami dan dilaksanakan. Produksi film konvensional hingga beberapa tahun
terakhir telah terdiri perencanaan pra-produksi relatif singkat, diikuti dengan
periode syuting, diikuti dengan periode pasca-produksi di mana rekaman ditembak selama masa produksi adalah
diedit dan ditambahkan efek visual. apa saja ditembak atau adegan ditemukan
tidak memuaskan akan sering membutuhkan biaya yang mahal. melibatkan pemasangan
kembali dari pemain dan kru yang juga mungkin jauh atau terlibat dalam produksi
baru. Kecepatan dan fleksibilitas digital, di sisi lain, menawarkan proses yang
sangat berbeda. Lucas menjelaskan:
Saya telah menyempurnakan proses kerja yang lebih visual, saya
membutuhkan jangka waktu tertentu,
sekitar 60 hari atau lebih, dan kemudian saya berhenti dan bekerja
pada film untuk sementara waktu. lalu saya datang kembali dan syuting selama 10
hari atau lebih, dan kemudian saya berhenti dan kembali
dan bekerja pada film, menulis ulang dan mengubah sesuatu, dan
kemudian saya kembali syuting untuk
seminggu lagi. Saya melakukannya di potong daripada dalam satu syuting panjang.
Bahwa cara saya benar-benar dapat melihat apa yang saya lakukan, memotong dan
mempelajarinya. Proses previsualisai [memungkinkan saya untuk] menempatkan
adegan bersama-sama tanpa harus menembak mereka,
melihat bagaimana mereka cocok di film dan kemudian, jika mereka
bekerja, saya bisa memotong mereka dan benar-benar pergi keluar dan menembak
mereka. Ada banyak kebebasan dan kelenturan yang tidak ada sebelumnya. Sangat
mudah untuk memindahkan hal sekitar dalam bingkai, untuk mengubah berbagai
aspek visual film, yang hanya tidak mungkin dilakukan sebelumnya.
(Lucasfilm 2002)
Selain itu, mengambil gambar pada kamera digital definisi tinggi
memerlukan monitor berukuran besar
akan tersedia di set untuk pemutaran syuting secepat itu telah
diambil. Setiap kesalahan atau masalah teknis sehingga bisa diidentifikasi
dengan segera, bukan jam atau hari kemudian, dan syuting dilanjut pada hari itu
juga, menghemat waktu dan uang.
Menempatkan setiap elemen dari film - aktor, set, pesawat ruang
angkasa, dan sebagainya - ke dalam
dunia digital dari awal membuat mereka sepenuhnya lunak, sehingga
mereka dapat dengan mudah
bergerak di sekitar frame, dan memiliki nilai fisik (cahaya, tekstur,
warna) diubah sesuai keinginan. Lucas menyebut ini pada banyak kesempatan
sebagai lebih seperti lukisan dari pembuatan film dan mengedit, dalam
pengertian tradisional istilah:
Anda mengambil potongan gambar bukan gambar secara keseluruhan, dan
kemudian Anda membangun tembakan kemudian ...... Anda dapat mengumpulkan
potongan-potongan yang masuk ke gambar secara terpisah, kadang-kadang tahun
terpisah, dan hanya tongkat mereka masuk, ini cara yang sangat berbeda untuk
mendekati media ... aku lebih suka pergi sekitar dan meletakkan segala sesuatu
bersama-sama dan melihat mereka dan memindahkan mereka sekitar lagi dan melihat
mereka sampai aku mendapatkan mereka cara saya seperti mereka ... Dan itu besar
perubahan dalam proses film, karena memungkinkan seniman untuk memiliki lebih
banyak kontrol atas citra dan jenis gambar. Anda tidak harus pergi keluar dan duduk
di gunung selama tiga bulan untuk menunggu untuk mendapatkan penerangan yang
tepat. Anda benar-benar dapat membuat dan membuatnya harus tepat, seperti yang
Anda inginkan dalam mata pikiran Anda.
(Lucus, 2005a)
Seperti yang telah saya catat di tempat lain , urutan CGI awal , sebagian
karena campuran seluloid dan media digital , dipaksa untuk menjaga elemen
fotografi dan elemen CGI mereka di bagian terpisah dari bingkai terdiri ; obyek
CGI yang bercampur dengan yang difoto pada filmstrip . Dengan semua elemen ,
hidup aktor dan CGI , sekarang mulai proses dalam bentuk digital , keduanya
dapat sepenuhnya tercampur dalam ruang diegetik virtual. Kita melihat ini di
mana-mana di Attack of Clones . Dalam
adegan awal Rapat Kanselir , yang dibuat digital Yoda ( yang hasil dari banyak
diskusi dengan pembuat film , yang khawatir CGI karakter tidak akan cukup
menyerupai tua boneka tangan dioperasikan dari sebelumnya film ) terlihat duduk
di ujung barisan karakter . Pada awalnya ia diposisikan dalam bagian diskrit
dari frame , tanpa tumpang tindih setiap orang atau benda di TKP. Tapi sebagai
Padme ( Natalie Portman ) masuk , dia berdiri dan berjalan di belakang Mace
Windu ( Samuel L. Jackson ) dan kemudian dikelilingi dan sebagian disembunyikan
oleh beberapa karakter seperti mereka berdiri berbicara bersama-sama .
Kemudian, ketika Obi Wan Kenobi ( Ewan McGregor ) mengunjungi alien makhluk Dex
di restoran , mereka muncul secara fisik memeluk satu sama lain di dua tembakan
terpisah. Jelas, integrasi total seperti elemen hidup dan CGI pergi panjang cara
meyakinkan penonton realitas adegan mereka saksikan .
Bersama-sama, berbagai keuntungan telah mengambil banyak
ketidakpastian keluar penciptaan sebuah film. Beberapa mungkin mengatakan bahwa
mereka juga mengambil beberapa spontanitas keluar dari penciptaan juga.
Previsualization cenderung untuk bertindak latar depan atas characterizsation,
dan aktor secara terpisah ditembak dipaksa untuk melakukan baris dan gerakan
dalam vakum emosional, seakan-akan, terhadap layar hijau daripada lainnya
Diposting oleh
Muhammad Galang Abdullah
Langganan:
Postingan (Atom)